gambar i-envex 1
Susilowati (sebelah kiri) bersama tim dalam i-Envex 2014)

Tahun 2014 sepertiya menjadi tahun yang sangat baik bagi Teknik Kimia Universitas Brawijaya. Setelah berhasil berbagai prestasi di tingkat Nasional dan ASEAN, kini teknik kimia UB yang masih dianggap baru ini sudah mampu menunjukkan prestasi di tingkat Internasional. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya medali emas pada i-ENVEX(International Engineering Invention and Inovation Exhibition) yang berlangsung pada 11-13 April 2014 di UniMAP Pauh Putra, Perlis, Malaysia oleh tim BATUSCEN yang beranggotakan  Susilowati yang berasal dari Teknik Kimia dan Riska Amalia Praptiwi yang berasal dari PTIIK.

Acara i-ENVEX yang diselenggarakan di Malaysia ini diikuti oleh 4 tim yang berasal dari Universitas Brawijaya. Dalam kompetisi ini terbagi menjadi beberapa tema dimana tim BATUSCEN mengangkat tema renewable energy. Nama BATUSCEN sendiri merupakan nama singkatan dari  gagasan yang mereka ajukan dalam kompetisi ini yaitu Baterai Kaktus Centong.

Susilowati yang merupakan anggota dari tim BATUSCEN menceritakan bahwa latar belakang dari munculnya gagasan BATUSCEN ialah semakin tingginya kebutuhan energi di Indonesia yang tidak sebading dengan ketersediaan batu bara yang mulai menurun. Kondisi ini menuntut adanya saumber energi yang dapat diperbaharui yaitu salah satunya dengan memanfaatkan kaktus centong yang banyak tumbuh di Indonesia sebagai penghasil energi listrik. Ia menjelaskan juga bahwa gagasan yang back to nature dan ramah lingkungan ini membuat tim BATUSCEN mampu meraih 3 emas dalam yang dianugrahkan oleh i-ENVEX, Malaysian Invention and Design Society(MINDS), dan World Invention and Intellectual Property. Susilowati juga menambahkan bahwa dirinya sangat senang telah mampu mengharumkan nama Universitas Brawijaya dan berharap hal ini akan memotivasi rekan-rekan UB lainnya untuk berjuang di kompetisi tingkat Internasional.(CMS).

gambar i-envex 2
Tim dari Universitas Brawijaya yang mengikuti i-ENVEX 2014

Related posts